Menikah? Siapa Takut! 7 Tips agar Siap Meninggalkan Masa Lajang

Pernah dilakukan Survei pada pasangan muda-mudi ditemukan hanya 30% pasangan yang berpacaran meninggalkan masa lajang dengan menikah. 70% lainnya memilih untuk tidak menuju ke jenjang berikutnya dan sering kali putus di tengah jalan. Apa yang membuat takut menikah? 

banyak orang akan bertanya- tanya ketika mereka melihat pria/ wanita yang begitu mempesona dengan ketampanan atau kecantikannya dan juga memiliki pekerjaan tetapi belum juga menikah? Apasih kriteria pasangan yang mereka inginkan? Tentunya banyak alasan dikemukakan oleh pakar pernikahan mengapa banyak orang masih takut menikah, antara lain: memiliki selera yang terlalu tinggi terhadap kriteria pasangan yang dicari, sehingga mereka lupa akan usia; merasa diri belum memiliki apa-apa secara finansial. Ada juga yang berpikir bahwa pernikahan yang mereka lakukan akan membuat hidup tambah rumit. Sering kali orang tua juga terlalu menuntut atau memilih pasangan yang diinginkan untuk anaknya serta merasa belum bertemu jodoh yang tepat.

 Seorang pakar pernikahan pernah mengatakan bahwa sebagian lajang masih dikendalikan oleh emosinya. Hal itu terjadi ketika mereka menjalin kebersamaan dengan pasangannya, terlihat tanpa disadari mereka menyembunyikan diri dari perasaan mencintai atau dicintai seseorang. Adanya perasaan takut terluka atau gagal yang membuat para lajang ini membangun pertahanan diri untuk bersiap menghadapi kegagalan percintaannya. Akhirnya para lajang ini sering kali membuat keputusan untuk tidak menikah dulu. 

Ikutilah beberapa tips di bawah ini untuk menolong Anda berani dalam memantapkan diri menikah.

Harus buang jauh-jauh keraguan Anda 

Jika perasaan Anda masih digelayuti oleh banyak keraguan untuk menikah, segera hilangkan perasaan tersebut dan buang jauh-jauh keraguan Anda. Ingat dan pikirkanlah keluarga, khususnya kedua orang tua yang mengasihi Anda dan telah lama menantikan adanya suatu pernikahan. Kini saatnya melangkah maju dan bukan mencari-cari alasan untuk menunda pernikahan semuanya ini untuk kebaikan Anda juga. 

Yakinkan diri Anda 

Katakan pada diri sendiri bahwa Anda siap untuk menikah. Anda sudah menyadari apa pun risikonya dari keputusan dan langkah yang diambil. Selanjutnya siapkan diri Anda dan pasangan untuk lebih kenal dengan keluarga besar masing-masing. Agar Anda benar-benar yakin dan siap menghadapi rintangan yang ada dalam pernikahan. 

Harus siap untuk berbagi 

Ketika Anda memutuskan untuk menikah dengan pasangan, sadarilah Anda tidak hidup sendiri lagi ada seseorang yaitu adanya suami atau istri yang Anda nikahi. Dan inilah saatnya untuk berbagi dan saling mengisi satu sama lain. Dengan melakukan hal tersebut Anda berdua dapat berhasil mengatasi banyak tantangan yang ada dalam pernikahan. Harus siap dengan persoalan yang ada Ketika masa pacaran semuanya kelihatan baik-baik saja. Sebaliknya Anda harus sikapi dengan bijaksana akan adanya perbedaan dalam hubungan suami istri. Bahaslah perbedaan yang ada dan cari solusinya. Saling bertukar pikiran dengan pasangan dapat membangun kebersamaan pernikahan Anda. Harus tidak mementingkan diri Bila Anda siap menikahi pasangan yang Anda cintai, hilangkan perasaan mementingkan diri. Sikap mementingkan diri akan menghalangi kebahagiaan Anda. Kini saatnya untuk menomorduakan kesenangan pribadi. Bersama pasangan Anda bicarakan kesenangan tersebut dan sepakati bersama untuk hasil yang terbaik bagi kedua belah pihak. Sikap tidak mementingkan diri sendiri akan menolong Anda sadar bahwa pasangan juga mempunyai keinginan yang belum tentu sama dengan kesenangan Anda. Lakukan tindakan bijaksana untuk saling menjaga sikap toleransi dan menghargai satu sama lain dalam hubungan Anda di kemudian hari. 

Harus bijaksana dalam hal keuangan 

Masalah keuangan adalah hal yang rawan dalam rumah tangga. Sering terjadi cekcok dan perpecahan dalam keluarga hanya disebabkan masalah uang. Bagi beberapa orang uang adalah segala-galanya tetapi jangan sampai gara-gara uang kehidupan pernikahan Anda menjadi hancur. Bijaksanalah dalam membuat keputusan dan sebaiknya masalah keuangan dibicarakan secara terbuka dan jujur agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam keluarga. Kesepakatan berdua penting dibahas agar tidak merugikan satu sama lainnya.

Harus siap dengan kehadiran anak 

Kehadiran seorang anak adalah karunia yang luar biasa bagi sebuah keluarga. Jangan Anda merasa takut karena tidak punya cukup uang untuk menafkahinya tetapi sadarilah ini adalah hadiah yang tak ternilai yang Anda miliki dalam pernikahan. Perlu bersikap rasional dengan keadaan ini akan membuat segala sesuatunya berjalan lancar dan menjadi lebih baik ke depannya.

Komentar

Postingan Populer